Pada masa sekarang ini seluruh mobil baru yang diluncurkan oleh pabrikan telah menggunakan teknologi injeksi bahan bakar. Bukan hanya pada mobil kategori penumpang saja, bahkan mobil pickup seperti Suzuki Mega Carry dan Daihatsu Gran Max pun telah menggunakan injeksi untuk suplai bahan bakar ke mesin yang menggantikan fungsi komponen karburator.
Jika pada awalnya sistem elektris di mobil hanya mencakup pada bagian sistem injeksi bahan bakar dan waktu pengapian mesin, namun saat ini sistem elektronik sudah terintegrasi dengan bagian lainnya. Misalkan pada Suzuki Karimun Estilo, Wagon R, Suzuki Ertiga, dan varian terbaru lainnya ECU(electronic control unit) sudah terintergrasi antara sistem injeksi bahan bakar, pengapian mesin, electric power steering, Immobilizer, dan ABS(pada Suzuki Ertiga). Bahkan pada mobil eropa, seperti BMW terbaru saat ini sitem penyejuk udara(AC) pun sudah terintegrasi dengan ECU. Lalu bagaimana jika salah satu perangkat elektronik yang saling berkaitan tersebut terjadi masalah?
Fungsi Diagnostic Tool
Ketika terjadi fault atau kesalahan pada salah satu komponen di sistem elektronik mobil (biasanya ditandai dengan menyalanya lampu indikator di panel instrument) maka digunakanlah alat yang bernama diagnostic tool atau biasa disebut juga dengan scan tool. Perangkat diagnostic tool ini akan dihubungkan ke sistem koputerisasi mobil melalui sebuah soket dan dengan begitu akan dapat terbaca fault atau kesalahan yang terjadi pada sistem di mobil. Namun ternyata ini bukanlah hal yang baru pada mobil Suzuki, Suzuki sudah menggunakan port generasi pertama DLC(diagnostic link connector) sejak varian Vitara EPI 4×4 tahun 1991 ketika diluncurkan di Indonesia. Sedangkan jenis soket terbaru yang saat ini digunakan pada mobil Suzuki adalah OBD II.
Fungsi Diagnostic Tool atau Scan Tool bukan hanya untuk membaca fault pada sistem elektris mobil saja namun lebih dari itu. Alat ini juga dapat berfungsi untuk cek data list parameter mesin, me-register anak kunci Immobilizer(terkoneksi dengan security device melalui port USB), untuk menge-test beberapa aktuator pada mesin, mengecek tekanan hidrolik ABS dan lain-lain.
Beberapa Versi Suzuki Diagnostic Tool:
Sejak awal periode 90-an hingga kini sudah terdapat 4 versi Daignostic Tool atau Scan Tool untuk mobil Suzuki. Perubahan versi tersebut terjadi karena teknologi injeksi pada mobil juga sudah berkembang, jadi walaupun sama-sama menggunkan injekasi teknologinya sudah berbeda antara mobil periode 90-an dengan periode saat ini.
Keempat versi tersebut adalah:
- Tech 1
- Tech 2
- SDT
- SDT 2
Untuk setiap versi biasanya terdapat update software jika ada varian mobil yang baru diluncurkan namun memiliki batasan tertentu. Misalakan SDT versi lama sudah tidak ada update software-nya lagi sehingga hanya bisa digunakan pada Suzuki Ertiga generasi pertama, Karimun Estilo, dan Suzuki Splash. Sedangkan untuk Suzuki New Ertiga, Suzuki Ciaz dan Celerio sudah harus menggunakan SDT 2 walaupun masih tetap menggunakan tipe soket yang sama untuk menghubungkannya ke sistem pada mobil, yaitu tipe soket OBD II.
Topik: Kelistrikkan | Tagged ecm, ECU reset ecu karimun estilo, suzuki ertiga obd2 protocol, diagnosa manual karimun, dtc manual karimun estilo injeksi.
Untuk New Karimun Estilo Socket OBD II, ELM 327. Apa bisa Conect Pak?
ELM 327 yang body-nya warna biru bahan plastik transparan dulu pernah coba nggak bisa, dicoba di mobil Toyota juga nggak bisa. Coba beli yang ELM327 OBD2 versi ini mas -> V1.5 , kalau yg itu ada yg pake di Toyota Agya bisa.
Kalo cocok, jangan lupa update di sini infonya mas.
Mas Mun untuk reset ECU Suzuki karimun wagon R apakah bisa dengan melepas aki negative saja? mohon info langkahnya, terima kasih…
Tujuan resetnya untuk apa? Untuk menghapus pesan error seharusnya pake alat yang dicolok ke soket OBD.
Tujuan resetnya untuk apa? Untuk menghapus pesan error seharusnya pake alat yang dicolok ke soket OBD.
Mas Mun, scaner untuk ertiga diesel apa ya? barang kali pernah punya pengalaman? baca-baca scaner utuk ertiga diesel 2017 ko masih jarang.
Dipasaran yg merek After Market memang masih jarang.
Indikator engine dan accu sy tidak hidup saat konci kontak di hidupkan….dan mesin juga tdk hidup saat di stater…kata org bengkel di ansumsikan ecu y rusak…
Pertama pastikan dulu tegangan aki sesuai alias tidak drop, kedua scan dulu jangan langsung berasumsi ECU rusak tanpa ada dasarnya.
Mau menanyakan busi iridium km berapa mulai dibersihkan dan diatur gap nya? Thanks..
Tidak ada aturan baku, biasanya setiap 5000 atau 10.000 kilometer.
MasMun, bisa info beli SDT nya dimana? Atau terima jasa scan mobil dengan SDT nya.?
Terimakasih
slmt siang masMun, mau tnya posisi soket diagnostic tool pda karimun estilo diseblah mana ya? sy dkasih alat diag tool dr temen OBD II mksudnya gmn ya? klo di aplikasikan ke karimun estilo bisa ato tdk apkh recomended? apakh merusak kelistrikan mobil jika digunakan sering ? suwun.
Posisinya di di atas lutut sebelah kanan pengemudi ketika posisi menyetir. OBD II itu jenis soketnya kalau protokol-nya JOBD dia bisa scan electrical mobil2 Jepang, salah satunya Suzuki Karimun. Nggak merusak selama alatnya berfungsi dengan benar(tidak konslet).
Posisi soket scan tool pda estilo 2007 disebelah mana mas_mun ? Sy dikasih tmn diag tool OBD II tp sy gk pham cara penggunaan katanya bs by bluetooth apakh recomended? Bs bikin rusak gak pda kelistrikan mobil jika alat itu dgunakan sering ataupun jarang. Trimakasih.
Saya sudah pernah coba alat tersebut nggak bisa connect(read data) ECU untuk di mobil Suzuki, karena protokolnya tidak ada yg support.
Mw tanya Scanner tool merk apa yg rekomended utk new ertiga.
Merek sama aja sih,, karena scanner “generik” rata2 sudah buatan China semua. Cari yang support JODB protocol, tapi untuk new Ertiga(generasi kedua) scanner-nya masih jarang yang support loh.